Selamat Datang Di Milis Resmi Saya Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua Hablun Minallah Wa Hablun Minannas Setiap Langkah Harus Dengan Arti, Setiap Langkah Harus Dengan Pikiran, Sebelum Melakukan Harus Hati-Hati, Kalau Jelas Itu Jelek/Buruk Dijauhi

PERBEDAAN KEBIJAKSANAAN KEPENDUDUKAN DI BERBAGAI DAERAH


Kebijaksanaan yang banyak dianut adalah anti natalis. Kebijaksanaan ini mempunyai tujuan untuk menurunkan angka kelahiran. Negara-negara yang menjalankan kebijaksanaan keluarga berencana (KB) bersifat anti natalis, sekalipun alasannya bermacam-macam. Alasan yang umum digunakan adalah untuk kesejahteraan ibu dan anak, baik ditinjau dari kesehatan ibu maupun pertimbangan kesehatan social ekonomi keluarga pada umumnya. Dengan demikian KB tidak dikemukakan dalam kerangka makro, tetapi mikro, demi kepentingan keluarga. Semboyan yang digunakan untuk mencapai keluarga kecil yang bahagia mendasari program-program itu.
Memang keluarga tidak akan beminat terhadap masalah makro, misalnya apakah itu berhubungan dengan kepadatan, cepatnya pertumbuhan ataupun penyebaran penduduk yang tidak merata. Hal-hal ini merupakan masalah bagi pimpinan-pimpinan masyarakat baik dalam pemerintahan maupun diluar pemerintahan.
Kebijaksanaan pronatalis tidak banyak diikuti. Contoh yang sering dipakai adalah Prancis sesudah kalah perang dengan Jerman pada tahun 1871. Pada waktu itu timbul gagasan untuk membalas kekalahan (rhevanche idea) terhadap Jerman. Keluarga-keluarga dianjurkan untuk memperbesar jumlah keluarga dengan meningkatkan kelahiran. Berbagai subsidi maupun fasilitas-fasilitas diberikan oleh pemerintah, tetapi hasilnya diragukan.
Negara-negara Asia terbagi dua dalam kebijaksanaan kependudukannya. Negara-negara Asia selatan, tenggara dan timur hampir semua mengikuti kebijaksanaan anti natalis. Dari Pakistan sampai Jepang, dengan perkecualian Birma dan Vietnam, semuanya menjalankan program keluarga berencana. RRC bahkan sejak akhir-akhir ini mengusahakan keluarga dengan hanya satu anak setelah penduduk mendekati jumlah satu milliard.
Di Negara-negara Asia bagian barat yang sebagian besar penduduk arab islam, hanya Iran yang pada masa syah Iran menjalankan kebijaksanaan anti natalis. Negara-negara lainnya tidak mempunyai kebijaksanaan kependudukan yang jelas, kecuali Kuwait yang nyata-nyata mempunyai kebijkasanaan pronatalis. Negara-negara Eropa tidak mempunya kebijaksanaan kependudukan yang secara resmi dinyatakan. Program-program yang mempunyai akibat kependudukan lebih bersifat social ekonomi atau sekedar menampung akibat-akibat Negara tindakan masyarakat. Sebagai missal legalisasi penggguran kandungan terutama di Negara blok komunis bukanlah untuk menurunkan fertilitas tetapi untuk menghindari pengguguran tidak syah secara sembunyi-sembunyi yang membahayakan kesehatan ibu.
Di Amerika selatan kebijaksanaan kependudukan dapat dibagi dua, yaitu kebijaksanaan pronatalis disebagian besar dinegara-negara yang penduduknya beragama katolik dan anti natalis dinegara-negara yang penduduknya protestan. Namun demikian dinegara-negara agak maju seperti Chili dan Argentina praktek KB sudah meluas dalam masyarakat.