Diriwayatkan oleh Hafiz Sulaiman bin Ibrahim Al-Qanduzi Al-Hanafi, dari sahabat Ibnu Abbas ra berkata : “Seorang Yahudi bernama Maqthal datang menemui Rasulullah saww dan berkata : “Wahai Muhammad, aku akan bertanya kepadamu tentang beberapa masalah yang menyibukkan pikiranku sejak beberapa waktu. Beritahukan kepadaku siapa penerima washimu, karena tidak seorang nabipun yang tidak memiliki washi.” Rasul menjawab, “Washiku adalah Ali bin Abi Thalib dan sesudahnya dua cucuku Hasan dan Husein dan diteruskan oleh sembilan imam dari keturunan Husein.” Si Yahudi berkata : “Sebutkanlah nama-nama mereka.” Rasul menjawab, “Setelah Husein diteruskan oleh anaknya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ja’far, sesudahnya Musa, sesudahnya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ali, sesudahnya Hasan dan diakhiri dengan anaknya Al-Hujjah Muhammad Al-Mahdi. Jumlah mereka dua belas orang.”
Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dari Said bin Jubair tentang firman Allah dalam ayat : “Katakanlah : Aku tidak meminta dari kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap keluarga.” (QS 42 : 23) Ia berkata yang dimaksud keluarga dalam ayat itu adalah keluarga Rasulullah saww.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat 23 surat Asy-Syuura yang artinya : “Dan siapa mengerjakan kebaikan.” Ia berkata : “Yang dimaksud kebaikan adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad saww.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Turmudzi dan ia menshahihkannya, Al-Nasa’i dan Al-Hakim dari Al-Muththalib bin Rabi’ah ia berkata bahwaRasulullah saww bersabda : “Demi Allah, iman tidak akan masuk ke hati seorang Muslim hingga ia mencintai kalian (keluarga Nabi saww) karena Allah dan karena hubungan keluarga denganku.”
Diriwayatkan oleh Muslim, Al-Turmudzi dan Al-Nasa’i dari Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah bersabda : “Aku ingatkan kalian tentang Ahl Baytku.”
Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Shiddiq , ia berkata : “Peliharalah Muhammad saww dengan memelihara keluarganya.”
Ibnu ‘Adi meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Barang siapa membenci kami Ahlul Bayt, maka ia adalah munafik.”
Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidak seorangpun membenci kami kecuali akan dimasukkan Allah ke neraka.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar , ia berkata : “Akhirnya ucapan Rasulullah sebelum wafat adalah : “Perlakukan aku sepeninggalku dengan bersikap baik kepada Ahlul Baytku.”.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Fathimah Al-Zahra’ ra beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Setiap putra ibu akan bergabung dalam nasabnya kepada ashabahnya (keluarga pihak ayah), kecuali anak-anak Fathimah. Akulah wali mereka dan akulah ashabah mereka.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Semua sebab dan nasab (keturunan) akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasab yang bersambung denganku.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bawa Rasulullah saww berkata kepada Fathimah : “Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksamu dan anak cucumu.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Pertama orang yang akan aku beri syafa’at dari kalangan umatku adalah Ahl Baytku (kerabatku).”
Al-Khatib meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Syafa’atku bagi umatku (hanya) teruntuk orang yang mencintai Ahlul Baytku.”
Keutamaan Ahlul Bait as
Diriwayatkan oleh Hafiz Sulaiman bin Ibrahim Al-Qanduzi Al-Hanafi, dari sahabat Ibnu Abbas ra berkata : “Seorang Yahudi bernama Maqthal datang menemui Rasulullah saww dan berkata : “Wahai Muhammad, aku akan bertanya kepadamu tentang beberapa masalah yang menyibukkan pikiranku sejak beberapa waktu. Beritahukan kepadaku siapa penerima washimu, karena tidak seorang nabipun yang tidak memiliki washi.” Rasul menjawab, “Washiku adalah Ali bin Abi Thalib dan sesudahnya dua cucuku Hasan dan Husein dan diteruskan oleh sembilan imam dari keturunan Husein.” Si Yahudi berkata : “Sebutkanlah nama-nama mereka.” Rasul menjawab, “Setelah Husein diteruskan oleh anaknya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ja’far, sesudahnya Musa, sesudahnya Ali, setelahnya Muhammad, setelahnya Ali, sesudahnya Hasan dan diakhiri dengan anaknya Al-Hujjah Muhammad Al-Mahdi. Jumlah mereka dua belas orang.”
Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dari Said bin Jubair tentang firman Allah dalam ayat : “Katakanlah : Aku tidak meminta dari kalian sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap keluarga.” (QS 42 : 23) Ia berkata yang dimaksud keluarga dalam ayat itu adalah keluarga Rasulullah saww.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat 23 surat Asy-Syuura yang artinya : “Dan siapa mengerjakan kebaikan.” Ia berkata : “Yang dimaksud kebaikan adalah kecintaan kepada keluarga Muhammad saww.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Turmudzi dan ia menshahihkannya, Al-Nasa’i dan Al-Hakim dari Al-Muththalib bin Rabi’ah ia berkata bahwaRasulullah saww bersabda : “Demi Allah, iman tidak akan masuk ke hati seorang Muslim hingga ia mencintai kalian (keluarga Nabi saww) karena Allah dan karena hubungan keluarga denganku.”
Diriwayatkan oleh Muslim, Al-Turmudzi dan Al-Nasa’i dari Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah bersabda : “Aku ingatkan kalian tentang Ahl Baytku.”
Bukhari meriwayatkan dari Abu Bakar Al-Shiddiq , ia berkata : “Peliharalah Muhammad saww dengan memelihara keluarganya.”
Ibnu ‘Adi meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Barang siapa membenci kami Ahlul Bayt, maka ia adalah munafik.”
Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Demi yang jiwaku di tangan-Nya, tidak seorangpun membenci kami kecuali akan dimasukkan Allah ke neraka.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar , ia berkata : “Akhirnya ucapan Rasulullah sebelum wafat adalah : “Perlakukan aku sepeninggalku dengan bersikap baik kepada Ahlul Baytku.”.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Fathimah Al-Zahra’ ra beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Setiap putra ibu akan bergabung dalam nasabnya kepada ashabahnya (keluarga pihak ayah), kecuali anak-anak Fathimah. Akulah wali mereka dan akulah ashabah mereka.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Semua sebab dan nasab (keturunan) akan terputus pada hari kiamat kecuali sebab dan nasab yang bersambung denganku.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas ia berkata bawa Rasulullah saww berkata kepada Fathimah : “Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksamu dan anak cucumu.”
Al-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Umar ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Pertama orang yang akan aku beri syafa’at dari kalangan umatku adalah Ahl Baytku (kerabatku).”
Al-Khatib meriwayatkan dari Ali ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Syafa’atku bagi umatku (hanya) teruntuk orang yang mencintai Ahlul Baytku.”