Selamat Datang Di Milis Resmi Saya Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua Hablun Minallah Wa Hablun Minannas Setiap Langkah Harus Dengan Arti, Setiap Langkah Harus Dengan Pikiran, Sebelum Melakukan Harus Hati-Hati, Kalau Jelas Itu Jelek/Buruk Dijauhi

ALI BIN ALI THALIB

 Barangsiapa yang mengetahui hakikat dirinya maka telah mengenal Tuhannya.
Sesungguhnya Allah SWT mengutus Muhammad SAWW dengan membawa kebenaran guna mengeluarkan hamba-Nya dari penyembahan sesamanya kepada penyembahan Allah SWT, dari perjanjian dengan hamba-Nya menuju kesetiaan pada-Nya dan dari ketaatan terhadap sesamanya menuju ketaatan kepada Tuhannya serta dari kepemimpinan sesamanya kepada kepemimpinan Allah SWT.
Tidaklah seseorang bersimpuh di hadapan Al-Quran, melainkan ia mendapatkan tambahan dan pengurangan. Tambahan ke dalam petunjuk dan pengurangan dari kebutaan (kegelapan). Ketahuilah tiada seseorang yang akan merasakan kekurangan jika bersama Al-Quran dan tidak akan ada yang merasa berkecukupan dari selain Al-Quran.
Orang yang rela atas (ketika melihat) perbuatan suatu kaum, seperti orang yang ikut serta bersama mereka. Dan atas setiap orang yang ikut serta dalam kebathilan akan mendapatkan dua dosa; dosa karena perbuatannya dan dosa karena kerelaannya atas perbuatan tersebut.
Imam Ali a.s. ditanya tentang keimanan. Lalu beliau menjawab: Iman itu berdiri di atas empat pondasi; kesabaran, keyakinan, keadilan dan jihad. Sedang kesabaran mempunyai empat sendi; kerinduan, kekhawatiran, kezuhudan dan kesiapan (waspada). Barangsiapa yang rindu kepada surga, dia akan berpaling dari tuntutan hawa nafsunya. Barangsiapa yang takut akan api neraka, maka dia  akan menjauhi hal-hal yang terlarang. Dan barangsiapa yang zuhud (tidak rakus) terhadap dunia akan menganggap ringan segala musibah. Dan barangsiapa yang bersiap-siap menghadapi kematian, dia akan bersegera mengerjakan kebaikan. Jihad juga mempunyai empat asas; Memerintah kepada kebaikan dan mencegah hal yang munkar, jujur (tetap tangguh) di setiap tempat (medan laga) dan benci kepada orang fasik. Barangsiapa yang menyuruh kepada kebaikan maka dia telah memperkokoh kekuatan kaum muslimin. Dan barangsiapa yang mencegah kemunkaran maka telah membuat terhinanya kaum kafirin. Dan barangsiapa yang jujur (tangguh) di setiap keadaan, maka ia telah melaksanakan kewajibannya. Dan barangsiapa yang benci kepada kaum fasik dan marah karena Allah, maka Allah juga akan marah untuknya (karena membelanya) dan akan merelakannya itu di hari kiamat.
Sesungguhnya jihad itu adalah salah satu pintu menuju surga yang Allah khususkan bagi para wali-Nya. Dan jihad adalah pakaian ketakwaan serta baju besi yang kokoh dan merupakan benteng pertahanan yang kuat. Barangsiapa yang meninggalkan jihad karena benci kepadanya, maka pastilah Allah pakaikan kepadanya baju kehinaan..
Sesungguhnya awal terjadinya fitnah adalah hawa nafsu yang dituruti, dan hukum (yang diada-adakan) yang bertentangan dengan kitab Allah. Sedang pelaksana hukumnya adalah seorang yang tidak berlandaskan kepada aturan agama Allah SWT. Seandainya kebatilan itu tidak bercampur dengan kebenaran, maka tidak akan samar lagi bagi orang yang mendatanginya. Dan seandainya kebenaran itu murni dari samarnya kebatilan, maka bungkamlah mulut-mulut penentangnya. Namun diambil sebagian dari kebenaran dan sebagian dari kebatilan, kemudian dicampur aduk antara keduanya, dan di situlah setan mulai memperdaya para pengikutnya. Dan hanya orang-orang yang mendapatkan petunjuk ke arah kebaikan dari Allah SWT yang akan selamat dari tipu dayanya.
Sesungguhnya agama Allah tidak akan bisa dikenali dari pribadi-pribadi, tetapi akan dapat dikenali dari tanda-tanda kebenarannya. Kenalilah kebenaran maka engkau akan mengetahui siapa penganutnya.
Janganlah sekali-kali engkau mau menjadi budak orang lain, sebab Allah telah menciptakanmu dalam keadaan merdeka.
Sesungguhnya memerintah kepada kebaikan serta mencegah kemungkaran tidak akan mendekatkan seseorang kepada ajalnya, dan tidak akan mengurangi rizkinya. Namun, akan melipatgandakan pahala serta membesarkan kebaikannya. Dan yang lebih afdhal dari keduanya yaitu kalimat keadilan yang diserukan di hadapan seorang pemimpin yang zalim.