Tuberkulosis adalah infeksi kronis menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis merupakan bentuk basil yang ramping, lurus sedikit,
dan membengkok.
Karena Mycobacterium tuberculosis strukturnya yang saling
berhubungan untuk mempertahankan habitat hidupnya, dimana dinding sel yang kaku
dan kuat menyebabkan Mycobacterium tuberculosis mempunyai bentuk yang tetap
dan terlindung oleh pengaruh buruk dari luar, dengan menempatkan Mycobacterium tuberculosis dalam larutan hypertonis
(tekanan osmotik yang tinggi), menyebabkan protoplasma akan mengkerut dan
terlepas dari dinding sel, sehingga dinding sel akan terlihat dengan jelas. Mycobacterium tuberculosis positif dapat ditegakkan
antara lain dengan pemeriksaan BTA dengan metode
langsung atau metode konsentrasi.
Telah dilakukan penelitian
dengan jenis penelitian fase observasi laboratorik terhadap hasil pemeriksaan BTA dengan perbandingan metode langsung dan metode konsentrasi yang berlangsung selama 16 hari.
Dari kedua metode tersebut,
memegang peranan penting pada hasil yang tepat, akurat dan terpercaya melalui metode yang dipergunakan. Dan dari hasil penelitian yang
diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode langsung dan metode konsentrasi.
Jika melihat tabel 4.1. menunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil pemeriksaan BTA antara metode langsung dengan metode
konsentrasi yaitu adanya peningkatan penemuan nilai positif dari negative
menjadi positive.
Sedangkan jika melihat hasil analisis statistik
menunjukkan tidak ada perbedaan hasil yang signifikan dimana t hitung (-0,018) dan t tabel
(2,0252), maka Ho
diterima dan H1 ditolak karena t hitung < t tabel berarti
tidak
terdapat perbedaan antara metode langsung dengan metode konsentrasi.
Pada
penelitian yang lain menunjukkan hasil bahwa pemeriksaan mikroskopis BTA metode
konsentrasi dapat meningkatkan hasil BTA positif sebanyak 12 sampel (19,35 %)
dari 17 sampel (27,42 %) pemeriksaan mikroskopis BTA metode langsung.
Pada
pemeriksaan BTA metode langsung memerlukan volume sputum sedikit sehingga untuk
menemukan Mycobacterium tuberculosis dalam
sputum menjadi lebih kecil. Meskipun pemeriksaan mikroskopis BTA metode
langsung mempunyai banyak kelemahan namun umumnya lebih popular karena lebih
murah, mudah, cepat dan sederhana.
Sedangkan
pada pemeriksaan BTA metode konsentrasi dapat meningkatkan angka penemuan BTA (positive rate) sehingga angka cakupan
BTA positif pada kasus Tuberculosis akan
meningkat. Hal ini dikarenakan pemeriksaan mikroskopis BTA metode konsentrasi
memerlukan volume specimen cukup banyak yaitu sekitar 2-4 ml sputum sehingga
untuk menemukan kuman Mycobacterium tuberculosis dalam sputum lebih mudah, hal ini berguna untuk
kasus Tuberculosis dengan jumlah
kuman sedikit. Namun hal ini menjadi sulit dikerjakan bila jumlah spesimen sputum
yang didapat sedikit atau kurang dari 2 ml.
Metode konsentrasi bersifat lebih infeksius karena mengandung lebih
banyak kuman BTA dibandingkan dengan metode langsung sehingga biosafety dalam
bekerja didalam laboratorium mikrobiologi lebih diperhatikan.