Para sufi yang mengenal batin manusia seperti terkesima oleh ajaran puasa. Mereka yakin sepenuhnya bahwa menahan lapar adalah latihan awal, dari serangkaian latihan spiritual berikutnya. Dan bulan Ramadhan buat mereka adalah bulan latihan menahan diri. Puasa dan menahan lapar adalah jenis latihan yang sangat penting bagi para sufi, apalagi bila dilakukan di bulan yang dimuliakan oleh Allah ini. Olehsebab itu, berbagai amalan mereka lakukan untuk mengisi hari-hari lapar di bulan suci dengan dengan sebaik-baiknya. Dalam Al-Quran disebutkan: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamuberupa ketakutan, kelaparan, kekuarangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Danberikanlah berita gembira kepada orang-orang yang tabah." (QS 2:155)
Setelah menukil ayat ini, Al-Qusyairi menyatakan bahwa Allah memberi berita gembira kepada mereka yang tabah menahan lapar. Terhadap ayat tersebut di atas, sufi kesohor Sahal bin Abdallah berkomentar demikian: "Ketika Allah Mahatinggi menciptakan alam raya, Dia meletakkan dosadan kebodohan dalam pemuasan selera (makan) dan meletakkan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam rasa lapar."
Seorang sufi lain yang juga amat terkenal, Yahya bin Mu'adz, mengatakan: "Lapar adalah latihan kezuhudan bagi para murid, ujian bagi orang-orang yang bertobat, cobaan bagi orang-orang yang insaf, dan lencana kemuliaan bagi ahli makrifat."
Menjelang bulan Ramadhan, Nabi Saww. diriwayatkan pernah berkhutbah demikian:
"Wahai manusia, akan datang kepada kalian semua "bulan Allah" dengan berkat, rahmat, dan pengampunan. Di sisi Allah, bulan ini adalah sebaik-baik bulan, hari-harinya adalah sebaik-baik hari, malam-malamnya adalah sebaik-baik malam, dan saat-saatnya adalah sebaik-baik saat. Di bulan ini kalian diundang untuk datang ke perjamuan Ilahi. Kalian akan dimuliakan layaknya orang-orang penyandang karamah Allah. Nafas kalian akan dihitung sebagai tasbih. Tidur kalian akan dihitung sebagai ibadah. Amal baik kalian akan dikabulkan. Dan doa kalian akan diterima oleh Allah...Sengsaralah orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan nan agung ini. Bandingkanlah rasa lapar dan haus kalian di bulan ini dengan rasa lapar dan haus di hari kiamat. Bersedekahlah kepada orang-orang fakir dan miskin. Bantulah orang-orang sepuh. Sayangilah anak-anak. Perbanyaklah silaturahim. Jagalah lidah kalian. Palingkanlah mata kalian dari pemandangan yang diharamkan dan tutuplah telinga kalian dari suara yang diharamkan. Belas-kasihlah kepada anak-anak yatim orang, maka Allah akan berbelas-kasih kepada anak-anak yatim kalian. Bertobatlah kepada-Nya. Tengadahkan tangan-tangan kalian untuk berdoa kepada-Nya pada saat-saat salat, lantaran saat-saat itu adalah saat-saat terbaik. Allah akan memandang kalian dengan kasih-sayang. Akan diterima semua munajat dan didengar semua panggilan...Wahai manusia, jiwa-jiwa kalian telah terikat-erat oleh amal perbuatan (yang jelek), karenanya longgarkan ikatan-ikatan itu dengan istigfar. Punggung-punggung kalian telah menanggung beban yang berat, karenanya ringankanlah beban-beban itu dengan memperpanjang sujud. Ketahuilah bahwa Allah telah bersumpah untuk tidak mengazab dan menakut-nakuti orang-orang yang salat dan bersujud dengan api neraka pada hari kiamat kelak. Wahai manusia, menyediakan buka puasa untuk orang mukmin di bulan ini sama dengan (pahala) menebus budak dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian yang telah lampau... Wahai manusia, sesiapa yang memperbaiki perilakunya di bulan ini akan dilancarkan perjalanannya di shiratal mustaqim di mana banyak kaki yang tergelincir. Yang menginfakkan barang miliknya akan diperingan perhitungannya.Yang mengekang diri dari keburukan, amarah Allah akan pula tercegah darinya pada hari pertemuan dengan-Nya."